|
kita tidak pernah tau sebatas mana bahagia itu sebelum tau letak bersyukur |
Malam itu masih sama seperti malam-malam sebelumnya hanya pada malam itu aku sedikit lebih rajin dari biasanya, ku rapihkan barang-barang yang ada di sekitaran kamarku lalu lanjut dengan merapihkan barang-barang dikamar kedua orang tua ku.
malam itu aku sedikit lebih rajin dari malam-malam biasanya karna entah apa yang merasuki di benak ku yang ada dipikiran ku saat itu hanyalah
"yaahh...besok libur, punya banyak waktu luang untuk beristirahat"
membersihkan dan merapihkan sesuatu dikamarku itu menjadi hal yang biasa menurutku tapi tidak dengan membersihkan kamar kedua orang tuaku
begitu banyak kenangan yang tercipta dan begitu banyak kenangan indah yang dapat kurasakan ketika ku merapihkan satu demi satu benda di kamar mereka.
terpaku pikiran ku dan kembali menerawang kemasa kecilku ketika aku menemukan beberapa foto masa kecil kami, masa kecil yang begitu indah dan begitu membahagiakan
mempunyai kakak yang selalu memarahiku ketika dihari libur sudah terpaku pada siaran televisi acara kartu hiburan anak-anak dengan badan yang belum bersih masih memakai baju tidur, saat itu yang ada dipikiranku hanyalah kakak ku terlalu galak yang tidak mengerti betapa dingin nya air dipagi hari sehingga beri aku sedikit waktu untuk mandi siang hari hahah
Lalu ketika hujan tiba aku hanya bisa mengintip di jendela melihat teman-teman ku bermain hujan,sedangkan aku hanya terdiam didalam dengan muka penuh harap agar diijinkan oleh kakak ku yang super galak .
aku juga mempunyai adik yang selalu mengikuti aku kemana aku pergi dan jika aku sedikit membentak dia kan menangis dan mengadu kepada orang tua ku, sehingga aku harus dengan sabar menerima kehadiran adik bungsu ku itu bersama kami, iya kami teman-teman seumuran ku yang pergi bermain tanpa diikuti oleh adiknya.
dan sekarang aku bersama kakak juga adik ku sudah berada pada kehidupan nya masing-masing, mereka sudah punya keluarga yang pasti nya tidak ada lagi yang akan memarahiku ketika sampai jam 9 pagi belum mandi disaat hari libur atau tidak ada lagi adik yang mengikuti kemana aku akan pergi untuk bermain dengan teman-temanku
Kulihat lagi poto ku bersama ayahku, saat itu betapa gagahnya laki laki itu betapi tampan paras nya dan satu yang tidak bisa aku lupa betapa hangatnya pelukan dan perhatian dari laki-laki yang sekarang sudah menua,
pikiran ku kembali lagi ke masalalu ku.
dimana ketika kami masih tinggal di ibu kota karna usaha ayah ku yang berada di kawasan jakarta selatan, waktu itu rumah kami berada didekat pusat industri selain bengkel mobil yang dikelola oleh ayahku, disana ada pabrik pembuatan coklat dan mie instan, dan arena bermain kami hanya halaman depan ruko.
ada tradisi lucu disana, karna kebetulan teman-teman ku adalah orang china setiap malam jum'at ayah selalu mengajak ku berburu makanan yang sengaja diletakan oleh orang tua dari teman ku sebagai sesajian atau sembahyang mereka entahlah aku tidak tau lanjutnya yang jelas aku sangat senang ketika diajak ayahku untuk berburu makanan itu haha walau aku sangat takut sekali dengan nike ardila (waktu itu tepat artis nike ardila meninggal kecelakaan).
dan ketika malam minggu tiba aku bersama kakak-kakakku pergi ke arena pasar malam yang jarak nya sangat dekat tepatnnya hanya membuka pintu belakang pagar pembatas kompleks ruko kami dan dengan seketika keadaan langsung berubah.
kompleks ruko yang begitu tenang berubah menjadi arena bermain yang hingar bingar.
mungkin masa kecil ku disana yang membuat aku sangat rindu dengan kota jakarta.
sampai suatu masalah datang dan keadaan nenek yang sakit-sakitan yang membuat kami harus pindah kelampung.
aaaahhh menurutku masa kecilku yang penuh dengan dunia baru dan pengalaman baru tentang lingkungan yang membuatku terkadang rindu dan setelah kupikir-pikir lagi orang tua ku sangat menyayangi dan memanjakan ku
teringat ketika aku masih kecil teman-teman ku di lampung agak sedikit bebas dan liar berkat mereka lah saya bisa merasakan nikmatnya main dihutan, mandi dikali yang jauh dan mencari buah melinjo (re: tangkil ) untuk dijual.
itu pengalaman yang sangat nakal dan tak terlupakan bagiku walau ketika aku pulang dari bermain aku harus kena marah atau ketika aku bermain aku harus dijemput untuk tidur siang.
sisca kecil sangat berbeda dengan teman-teman sebayanya, aku merupakan anak yang sangat dimanja dengan orang tua ku yang pada waktu itu sangat berkecukupan.
tak heran teman-teman ku sangat takut mengajak ku untuk bermain, hahaha
aku pernah bersama-sama teman ku mencari melinjo untuk dijual tetapi karna aku takut ayahku akan memarahiku hasil mencari melinjo kuberikan kepada temanku , aku juga pernah ikut membantu temanku berjualan gorengan lagi-lagi aku tidak minta bayaran hanya karna aku terlalu senang dan girang melakukan itu, dan masih banyak kegiatan lain nya yang aku lakukan secara diam-diam ketika aku kecil
Masa kecilku sangat indah, ayah yang sangat tegas tapi sangat penyayang yang rela setiap malam masuk kekamar kami untuk melihat apakah kami memakai baju dan celana panjang ?
atau apakah selimut yang kami gunakan menutupi tubuh kami dengan sempurna,
atau bahkan sekedar mengoleskan obat oles anti nyamuk ketubuh kami , anak perempuan kecilnya
segalak apapun ayahku, sekolot apapun pikirannya, dan sekesal apapun aku dengan nya dia tetap ayahku ayah yang sangat aku sayangi dan sangat menyayangi anak-anak nya
dan sekarang anak-anak nya yang dulu kecil perlahan membesar dan satu persatu meninggalkan rumah,
sekarang laki-laki yang gagah itu perlahan-lahan menua dan lemah
dan sekarang aku semakin takut untuk kehilangan dia .
keluarga yang kadang membuat ku kesal tapi sangat nyaman untuk tempat berlindung
aku sadar kami akan terus menua kami akan terus berjalan menjalani kehidupan ini
tapi semoga disini dirumah kita akan menjadi tempat disaat bahagia , akan menjadi tempat disaat pilu dan akan menjadi tempat untuk berkumpul, berkumpul mengunjungi dia laki-laki dan wanita yang makin menua yang kita sebut orang tua..