Senin, 25 Juli 2016

Tak Seimbang

Pagi ini aku bangun lebih pagi, tidurku pun lebih larut dari biasanya , ohh iya air yg mengalir itu masih terasa di pipi
Dengan tidur yang selalu terbangun, sesekali ku lihat handphone yang sengaja ku taruh di sebelah kanan dari posisiku tak sampai beberapa saat ku lanjutkan tidurku, sambil menutup mata serta diiringi sisa ingatan menyedihkanku tadi malam

Hari ini eyeliner sengaja ku pakai lebih tebal untuk menutupi mata sembabku pikiran ku terus menuju ke perasaanku

Mampukah aku bertahan??
Ku pikirkan kata itu, kutanyakan lagi pada diriku
Seperti lilin yg membakar dirinya sendiri

Aku berharap dia dapat membangunkanku dari tidur yang aku ninabobokan sendiri
Aku berharap bukan hanya sekedar pelangi yang datang sesaat kemudian menghilang
Aku berharap kamu hujan yang datang dibatasan kemarau

Begitu tinggi harapanku
Begitu tinggi anganku
Bukan,, bukan  aku takut terjatuh atau bukan aku takut tak bisa turun
Tapi aku takut kau paksa turun sehingga aku tak tau rasa jatuh

Malam itu, aku mulai lelah
Di malam itu, aku mulai goyah
Bukan, bukan karna rasa sayangku berkurang kepadamu
Bahkan tintapun malu untuk terus menulis rasa rinduku padamu
Tapi ada apa dengan hatimu?
Ada apa dengan tingkahmu?
Dan ada apa dengan sifatmu?

Bahkan merpati yg mampu terbang tinggipun akan turun kembali menghampiri pasanganya
Bahkan kucing yg lapar pun akan berhenti bila dibentak

Lalu bagaimana denganmu?
Lalu dimana kamu saat aku butuh dirayu?
Lalu dimana kamu saat aku butuh peng

akuan maafmu?
Lalu dimana kamu yg aku tunggu lebih daripada aku?

Bukan aku tak bisa pergi darimu
Bukan aku tak bisa menghilang darimu
Bisa, aku bisa
Tapi aku takut hati ini kembali luka dan tak bisa pulih kembali
Aku takut rasa ini akan terus tertuju kepadamu

Disaat dulu aku bilang "iya, aku siap!"
Tapi jangan kau biarkan
Bolehkah kau mengawasi sambil berkata "aku, melihatmu dari sini"

Disaat aku bilang "aku butuh diyakinkan"
Jangan biarkan aku mencari dan meyakinkan diriku sendiri
Tapi datang dan bilang "aku milik mu"

Disaat aku bilang "aku mulai takut"
Jangan kau biarkan aku meraba dan mencari sendiri
Tapi peganglah tangan ku dan bilang "aku sayang padamu, mari bersama-sama"

Boleh kah aku meminta keadilan dari rasa yang aku berikan kepadamu?
Bolehkah aku meminta cintamu yang nyata?

Cobalah berprilaku seseimbang aku, wahai kamu , sayang yang tak ku perbolehkan pergi :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Just sharing Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang